Mesir Harus Segera Keluar Dari Krisis

29-08-2013 / B.K.S.A.P.

Situasi keamanan dan politik di Mesir yang sangat kritis telah mengundang keprihatinan Indonesia. Keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Mesir menjadi perhatian khusus. Inilah yang mengemuka dalam pertemuan Duta Besar Mesir untuk Indonesia saat bertemu dengan Ketua BKSAP DPR RI, Surahman Hidayat, Kamis (29/8).

Duta Besar Mesir Bahaa Dessouki, menjelaskan, warga Indonesia di Mesir dalam keadaan aman. Jumlah WNI yang tinggal di Mesir per Juli 2013 mencapai 5.026 orang. Mayoritas tinggal di kota Kairo. KBRI sendiri telah membuka 6 posko dan memberi bantuan logistik bagi WNI yang membutuhkan.

Hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain Wakil Ketua BKSAP Hayono Isman, Tantowi Yahya, Teti Kadi, Linda Megawati, Susaningtyas Nefo Handayani, dan Atte Sugandi. Selain membahas hubungan bilateral kedua negara, pertemuan lebih banyak membicarakan kondisi mutakhir di Mesir pasca-tergulingnya Presiden Mesir Muhammada Mursi.

Ketua BKSAP DPR Surahman dalam kata sambutannya menyampaikan, Mesir harus segera keluar dari krisis politik. “DPR merasa perlu mengetahui situasi terakhir di Mesir,” katanya. Presiden SBY sendiri, lanjut Surahman, berharap Mesir bisa lebih demokratis dan mampu membangun rekonsiliasi.

Surahman menambahkan, DPR ingin mengetahui langkah-langkah apa saja yang akan diambil pemerintah Mesir dalam memulihkan situasi. Dalam pertemuan tersebut diputar pula video dokumenter bentrok antara demonstran pendukung Mursi dan militer Mesir. Menurut Dubes Mesir, aksi pendukung Ikhwanul Mesir (IM) telah merusak kantor-kantor pemerintahan. Para pendukung IM juga telah membakar kantor parlemen.

Akibat bentrok pada tanggal 14-16 Agustus 2013, jumlah korban tewas mencapai 578 orang dan 3.500 orang luka-luka. Informasi versi pemerintah Mesir yang disampaikan Dubesnya untuk Indonesia banyak dikritik dan diprotes anggota BKSAP yang hadir, karena banyak menafikkan informasi yang valid dari media-media asing yang melakukan reportase di Mesir sepanjang krisisterjadi.

Namun demikian, hubungan Indonesia dan Mesir yang sangat kuat dan bersejarah tidak boleh ikut hancur karena krisis politik Mesir ini. Baik Dubes Mesir maupun Ketua BKSAP berharap, hubungan kedua negara tetap baik. (mh)/foto:odjie/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Rencana Trump Relokasi Warga Palestina Upaya Pembangkangan Hukum dan Norma Internasional
08-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengecam dengan keras atas rencana Trump...
Bertemu Ormas dan Lembaga Peduli Gaza, DPR RI Komitmen Jadi Rumah Perjuangan Palestina
08-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI terus berkomitmen menjadi rumah bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Untuk mewujudkan hal tersebut, Ketua Badan Kerja...
Sidang OECD Parliamentary Network, BKSAP: Persoalan Perubahan Iklim Prioritas Utama
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menghadiri Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di Paris, Perancis...
BKSAP Tegaskan Investasi Hijau Kunci Atasi Perubahan Iklim
07-02-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) hadir dalam Sidang OECD Parliamentary Network yang diselenggarakan di...